Top News

Kasus DBD Rendah, Banyuwangi Tak Masuk Prioritas Penyebaran Nyamuk Wolbachia


 Di tengah gemuruh rencana Kementrian Kesehatan

(Kemenkes)  untuk menyebarkan nyamuk  Wolbachia sebagai langkah pencegahan demam 

berdarah dengan (DBD) di berbagai wilayah Indonesia,  Kabupaten Banyuwangi, justru 

tidak terpaut dalam jaringan intervensi tersebut.


Pelaksanaan  tugas (PLT) Kepala dinas kesehatan  Banyuwangi, Amir Hidayat,memastikan 

Kepada masyarakat setempat  bahwa mereka tidak perlu berkecil hati.


''Banyu Wangi tidak masuk dalam wilayah intervensi untuk menyebar nyamuk  Wolbachia,''

tegasnya,  Sabtu (25/11/2023)


''Meskipun Kontroversi seputar percepatan  penyebaran nyamuk Wolbachia mencuat di luar 

sana, Amir menegaskan  kepada masyarakat Banyuwangi untuk tidak perlu panik meskipun 

tidak termasuk dalam pilot projek  intervensi dalam penyebaran nyamuk Wolbachia ,


''inovasi dan terobosan  dari kemenkes RI terjadi karena tingginya  tingkat  kematian akibat

DBD di indonesia. Intervensi  ini harap  didapat menekan  amgka kasus DBD  secara

signifikan ,'' tambahnya.


 Amir menambahkan bahwa kekhawatiran muncul jika nyamuk Aedes aegypti yang 

membawa  virus DBD  tidak bersinergi  dengan Wolbacia. Meski demikian, dia menyatakan 

bahwa kekhawatiran  tersebut  masih bersifat hipotesis tanpa bukti ilmiah yang kuat.


''Tidak perlu panik, karena angka kasus DBD diwilayah kita cenderung menunjukan 

penurunan,'' cetusnya 


''Banyuwangi dapat bernapas lega  karena tidak termasuk dalam lima kota yang menjadi 

fokus intervensi penyebaran nyamuk  Wolbachia. Kota - Kota tersebut meliputi jakarta barat 

(DKI jakarta) , bandung  (jawa barat) , Semarang  ( jawa tengah) , Bontang ( Kalimantan Timur)

dan kupang (Nusa Tenggara Timur).


Amir menjelaskan bahwa penyebaran nyamuk Wolbachia dilakukan di daerah - daerah 

tertentu dengan kasus DBD tinggi dan populasi nyamuk Aedes Aegypti yang melimpah.

namun, untuk banyu wangi, penyebaran nyamuk Wolbachia  tidak ada dalam rencana.


 Dipengaruhi  Musim Kemarau Panjang 


Hal itu ditengarai pada Oktober 2023, Banyuwangi  mencatat 47 Kasus DBD yang

cenderung ,menurun, di pengaruhi oleh musim kemarau panjang.  meskipun demikian amir 

mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena wilayah ini  akan memasuki musim  peralihan atau pancaroba, kondisi yang mendukung perkembangan myamuk  Aedes 

aegypti.

'' Masyarakat  dapat menerapkan Pemberantasan Sarang nyamuk (PSN) dengaan cara 3M,

yaitu menguras, menutup tempat penampungan air, san membersihkan tempat yang 

dapat menimbulkan genangan air,'' pungkas amir.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama